Senin, 25 Mei 2009

Dalam 4 hari terakhir ini, berita seputar pembunuhan Direktur PT Rajawali Putra Banjara Nasruddin Zulkarnaen (NZ) mampu mengalahkan popularitas pemberitaan Deklarasi Capres-Cawapres JK-Win, polemik DPT, polemik perpecahan PAN, PPP, nasib kubu Teuku Umar dan Cawapres pasangan Capres SBY.

Hal ini dikarenakan pemberitaan media yang luar biasa yang disambut gegap gembita oleh



Antasari Azhar
masyarakat Indonesia atas sosok Pemburu Koruptor, Antasari Azhar (AA) yang sangat ditakuti oleh para tikus uang rakyat. Ia disebut-sebut sebagai “mastermind” pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen yang membawa nama gadis cantik (?) Rani Juliani (RJ) dan menjadi centra tulisan para blogger Indonesia.

Apakah benar Antasari terlibat dalam skandal AA-NZ-RJ dan merupakan master mind pembunuhan NZ? Antasari sudah dinyatakan sebagai tersangka dan telah ditahan di Rutan Narkoba berdasarkan Kronologi Pengungkapan Kasus Pembunuhan Nasrudin [detiknews] pada 4 Mei 2009. Saat ini AA masih dalam status tersangka dengan semua para 9 tersangka merujuk nama Antasari sebagai otak pelaku pembunuhan. Apakah ini konspirasi atau sebuah realitas? Kita tunggu jawabannya. Biarlah proses hukum yang mengungkap tabir ini, dan jangan sampai kita seolah-olah menjadi hakim. Apakah konspirasi atau realiti, mari kita berbicara dan menyimpullan suatu berita dari berbagi informasi, tidak hanya dari satu sisi tapi dari berbagai sisi.

Jika saja Antasari A benar menjadi “master mind of killer”, maka biarlah hukum berbicara. Namun, jangan sampai perjuangan KPK menjadi luntur tatkala ketuanya menjadi tersangka pembunuhan. Disisi lain, masyarakat harus cerdas, jangan sampai masalah ini dipolitisasi. Dan hal ini memberi pembelajaran : jangan mengidolakan suatu sosok secara berlebihan seolah-olah ia manusia sempurna. Terhadap setiap orang khususnya pemimpin negeri ini, dukunglah tindakan/kebijakan yang benar, namun sangat segan-segan untuk mengkritisi tindakan/kebijakan yang melanggar hukum, keadilan dan kebenaran. Mari buka mata, bangkitkan jiwa yang benar dan rasional! Cara menyikapi dapat dilihat di bagian akhir dari kesimpulan dari




0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates